Penyakit ini paling sering menyerang sapi dan domba setelah diare. Meskipun sepele tapi pada kasus yg berat dpt menimbulkan kemetian. Yg mau di bahas cuma rumen bloat karena kejadiannya lebih sering di banding abomasum bloat.
Penyebab :
Banyak timbunan gas di dalam rumen. Proses pencernaan di dalam rumen menghasilkan gas beracun yaitu karbondioksida dan metan.
Kadang emang bisa sembuh sendiri, tapi kalo ga sembuh akumulasi gas bisa membentuk buih dan makin sulit lagi mengeluarkannya.
Gejala :
perut sebelah kiri membesar, mengejan, sulit bernafas, kalo dah parah ga bisa bangun.
Penyebab :
Populasi mikroba tertentu di rumen, jenis pakan dan jumlah/kecepatan asupan pakan.
Untuk masalah pakan, biasanya pakan di pagi hari yg masih basah bisa memicu bloat. Jenis leguminosae (kacang2an) tertentu bisa juga memicu karna kandungan porotein yg tinggi.
Aktifitas mikroba yg tinggi ---> produk gas meningkat
Hijauan muda ---> nutrisi tinggi ---> disukai mikroba
Pencegahan :
- Jgn memberikan hijauan atau leguminosa yg muda dan segar di pagi hari. Layukan 2-3 jam.
- Jgn menggembalakan ternak di pagi hari, selain bloat bisa menyebabkan cacingan juga
- Jgn terlalu kecil memotong pakan supaya aktifitas mikroba tdk terlalu cepat
- Lebih baik memberikan pakan sedikit2 tp sering
- Bisa di berikaan probiotik
- Ganti makanan segar dengan makanan kerina
- Ajak jalan2
- Bisa berikan anti foam, berupa minyak nabati atau lemak. Minyak bertugas utk mengurai buih. Berikan minyak nabati/minyak sayur/minyak goreng dgn dosis 150-300 ml
- Trokarisasi
- Air soda (perlu penelitian lebih lanjut, soda kan ada karbondioksida)
- Air kelapa muda (mungkin krn mengandung mikroorganisme probiotik)
Anti Bloat (Pyridam Farma)
Isi : dimetichone 1%
Indikasi : mengobati tympani akut
Dosis :
Sapi dan kerbau : 100 ml/500 ml air, melalui stomach tube/drench, dapat juga dgn 100 ml obat intra rumen. Pada kasus berat dapat di tambahkan 50% dari dosis yg di anjurkan.
Kemasan : 100ml per botol